Hampir seluruh bagian tubuh sapi dapat dimanfaatkan oleh manusia. Mulai dari daging, susu, tulang, kulit, tanduk, dan tak terkecuali kotorannya. Kotoran ini merupakan limbah dari pencernaan sapi yang seringkali menjadi persoalan lingkungan karena berbau, dapat mencemari sungai dan bisa menjadi sumber penyakit. Akan tetapi, kini telah banyak penelitian dan pengembangan terhadap kotoran sapi yang kemudian memunculkan keterampilan masyarakat dalam pengolahan kotoran sapi. Hasilnya, tak banyak orang menyangka bahwa ternyata kotoran sapi mempunyai banyak manfaat bahkan bernilai ekonomi tinggi. Lalu, apa saja manfaat kotoran sapi itu?
Sebagai pupuk kompos
Seperti manfaat kotoran hewan pada umumnya, kotoran sapi dapat digunakan untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman. Kandungan unsur hara dalam kotoran sapi sangat besar manfaatnya yaitu untuk menutrisi dan mempercepat pertumbuhan tanaman sehingga kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos/ organik.
Penggunaan pupuk kompos ini sendiri selain sangat baik untuk melindungi tingkat kesuburan tanah, juga dapat membantu mengurangi penggunaan bahan kimia dalam proses pertanian. Dengan begitu, apapun yang dapat membahayakan tingkat kesuburan tanah dan kesehatan makhluk hidup pada proses pembudidayaan pertanian organik dapat diminimalisir. Satu yang perlu diingat, sangat tidak disarankan langsung menggunakan kotoran sapi yang belum mengalami proses fermentasi. Karena hal ini justru dapat mengakibatkan tanaman mati.
Sebagai bahan pakan ternak
Belum banyak diketahui, ternyata kotoran sapi juga dapat diolah menjadi pakan hewan ternak lain seperti unggas dan ikan lele. Dalam pengolahannya, kotoran sapi dikeringkan terlebih dahulu untuk mengurangi kadar airnya. Kemudian difermentasi menggunakan inokulan khusus yang mengandung mikroba. Proses ini mampu mendegradasi serat kasar pada kotoran sapi dan meningkatkan kandungan protein kotoran sapi.
Setelah difermentasi, lalu dijemur. Setelah kotoran cukup kering, lakukan penepungan dengan menggunakan mixer. Tujuannya agar bahan kotoran sapi lebih lembut, sehingga mudah dicampur dengan bahan pakan secara merata, lebih mudah dikonsumsi dan meningkatkan daya cerna.
Sebagai bahan kerajinan gerabah dan batu bata
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh salah seorang mahasiswa Fakultas Pertanian UGM, dalam setiap 1 kg kotoran sapi terdapat kandungan silika sebesar 9,6%. Silika ini merupakan suatu senyawa yang bisa diolah menjadi bahan baku untuk gerabah dan batu bata. Bahkan, banyak orang menilai bahwa produk batu bata dan gerabah yang terbuat dari campuran kotoran sapi memiliki karakteristik yang lebih halus, ringan, dan kuat.
Proses pengolahan kotoran sapi sebagai bahan pembuat kerajinan gerabah dan batu bata juga tidak begitu rumit. Kotoran sapi cukup dicampur dengan tanah keras lalu ditambahkan formula bio-aktivasi berupa faerumnesia. Formula ini berfungsi untuk meningkatkan kadar silika sekaligus menghilangkan aroma tidak sedap dari kotoran sapi tersebut. Setelah itu, biarkan bahan tersebut selama dua sampai tiga minggu hingga berbentuk seperti tanah liat yang kemudian bisa digunakan sebagai bahan baku.
Sebagai bahan bakar alternatif (biogas)
Biogas merupakan salah satu hasil olahan limbah kotoran sapi yang kini banyak diminati. Biogas sudah mulai dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan bakar alternatif untuk menghasilkan tenaga listrik, bahan bakar kendaraan, dan mengganti penggunaan gas LPG. Inti pengolahan kotoran sapi menjadi biogas yaitu dengan cara menyimpan dan memfermentasi kotoran sapi didalam sebuah bak penampungan besar. Proses fermentasi dalam kondisi tanpa oksigen (anaerob) dalam beberapa hari akan mengeluarkan gas dari hasil fermentasi kotoran sapi tersebut.
Demikian beberapa manfaat kotoran sapi yang mampu menyokong perekonomian para peternak di samping untuk mengurangi dampak buruk kotoran sapi bagi kesehatan lingkungan. Semoga bermanfaat!